Saat satu masa itu tidak ada lagi, dunia serasa hampa. Tak ada lagi senyum, tak ada lagi tawa, hanya tetesan embun yang mebasahi mata yan mengalir di pipinya. Senyum itu hilang, dunia seakan mati tanpa senyuman itu
Dia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya….
Saat satu masa yang hilang itu kembali, setitik cerah tampak di wajahnya kembali lagi bersinar dengan senyumnya, dunia kembali berputar, kembali pada adabnya. Tak ada lagi tetesan embun membasahi matanya dan tidak mengalir kembali dipipinya.
Seorang gadis yang sedang beranjak menuju kedewasaannya menjadi seorang wanita. Tersenyum menari bersama cahaya surga, hijau dunia
3 hari terlewati bahagia
2 hari terlewati gembira
1 hari terlewati sukacita
Hari ini tetesan embun itu kembali di pelupuk matanya, dunia kembali berhenti berputar. Hening, sunyi, sepi, parau, hanyut dalam seduk tangis.
“Tok… Tok…, apa yang terjadi…?”
Dia tak menjawab, tapi sayup terdengar
“saya sakit…perih.. seakan seribu paku, seribu tombak, sejuta pisau menancap”
Dia menjawab, tapi tak berkata. Hanya diam dengan bibir manisnya terkatup rapat.
“siapakah anda”
“hati yang terluka”
“apa yang anda rasakan sekarang…, dapatkah saya memberikan sesuatu untuk membantu anda?”
Hati itu diam, tak bersuara
Wanita itu diam tak bersuara
Tubuh itu diam tak bergerak
……………………………………….. prang …………………………………………
Sesuatu terdengar jatuh dan hancur seakan-akan berkeping-keping.
Tapi tubuh itu tetap diam
Mulut itu tetap mengatup
“siapakah anda?”
“hati yang terluka”
“apa yang terjadi?”
“luka, retak, hancur dan tiada”
................................................nafas terhela panjang …………………………………….
Tubuh itu bergerak, wanita itu beranjak dari peraduan tangisnya.
Meraba mencari sesuatu yang hilang………………
Tap….
Tap….
Tap….
Sebuah………… AAAAAAAAAAHHHHHH TIDAK…… TOLONG JANGAN LAKUKAN…
1
2
3
4
5
Terlambat…. Terlambat….
Hati itu yang terluka itu…
Tubuh itu sekarang terluka…
Hati itu diam, tak bersuara
Mulut itu diam, terkatup
Tubuh itu diam, kaku diperaduan lukanya
Saat satu masa itu tidak ada lagi, tidak berguna lagi, dunia serasa gelap.
Tak ada lagi senyum, tak ada lagi tawa, tak ada lagi tetesan embun yang mebasahi mata yan mengalir di pipinya.
Senyum itu hilang, dunia berduka tanpa senyuman itu
Seorang gadis yang sedang beranjak menuju kedewasaanya menjadi seorang wanita, diam seakan tak ada lagi ruang gerak. Semua hitam, gelap, legam, hampa, kosong.
Dia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya….
Dia tak tahu apa yang dia perbuat...
No comments:
Post a Comment